Nasrullah - Magnet Rezeki
74.3K subscribers
4.27K photos
795 videos
51 files
2.06K links
Menarik Rezeki Dahsyat dengan Cara Allah.

Ilmunya ada di AUDIO. Kumpulan audionya di: https://telegram.me/audiomagnetrezeki

Ilmunya jg ada di TESTIMONI 2-nya.

Channel ini tdk ada hubungannya dgn crypto2, money game dll. Mhn hati2 dgn iklan yg tdk baik
Download Telegram
PEMBEKALAN HAJI
MAGNET REZEKI

Sebagian member menghubungi saya, untuk meminta pembekalan Haji secara khusus.

Mungkin sudah dapatkan ya di travel masing2 juga melalui pemerintah. Tapi ada sebagian yang membutuhkan bekal lebih.

In Syaa Allah sy siapkan waktu di

Hari : Ahad
Tanggal : 29 Juli 2018
Tempat : Hotel Bumi Wiyata, DEPOK
Waktu : 08.30 - 17.00

Yg mau hadir silahkan...
Book waktunya, utk pribadi mungkin jg untuk keluarga dan orgtua. Agar mencapai Haji Mabrur lebih mudah dengan ilmu manasik Haji Magnet Rezeki.

Daftar di :
www.rahasiamagnetrezeki.com/pembekalan-haji
1
KONTAK PERSON
WORKSHOP KMR

Bagi yang sudah daftar ke Workshop Koperasi, yg akan dilaksanakan tgl 7-8 Juli 2018 ini, silahkan menghubungi

Supriyanto 085726927973
1
Yg mau hadir, lgsg saja hubungi coach Supri 085726927973
1
*Selamat Datang Peserta Workshop Syirkah Warrior Koperasi Magnet Rezeki*,
In Syaa Allah acara dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu 7-8 Juli 2018
Jam 08.00 s/d 18.00 WIB

Bertempat Hotel Bumi Wiyata, Jln. Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.

Kami dari Komunitas GEN Senyum yg sebagian besar pengurusnya adalah alumni camp Magnet Rezeki, menawarkan penginapan selama acara berikut makan dan mobilisasi peserta dgn rincian sbb :
1.Tempat menginap selama 2 malam dgn fasilitas kamar ber AC (2 org/kamar),
2.Makan pagi dan makan malam ,
3.Antar jemput peserta ke lokasi acara dan penginapan,
4.Antar jemput ke stasiun atau terminal bis terdekat.
5.oleh oleh asinan buah dan sayuran dari GEN SENYUM

Semoga saya bisa membersamai agar bisa ikut koperasi dan WPC2
semua nomer hp 081224444413 (Icel)
👇🏻

https://chat.whatsapp.com/2TidBrsQyDHEZWdf9XHrIx
1
Acara di depok belum termasuk penginapan, nah ini ada alumni camp yg mau membantu menyiapkan penginapan. Silahkan yg perlu ya
1
Allah Bersama Jamaah

“Ada Allah bersamaku” Sering ada ungkapan demikian, untuk menghibur diri sendiri dan membangun keyakinan akan masa depan. Terutama ketika menghadapi persoalan2 hidup.

Dalam urusan pribadi, sangat tepat sekali, mengandalkan Allah di atas segalanya.

Namun, dalam urusan yang berkaitan dengan keumatan, nasib negara misalnya... tidak cukup sekedar mengucapkan “Ada Allah yang akan menjaga Indonesia”

Untuk urusan bisnis pun demikian. Banyak yang mengandalkan tauhid, lalu mengenyampingkan “amal dan kerja bersama” sementara egoisme, unsur2 team-work tidak dikedepankan.

Ketika tidak berhasil, lalu mengatakan “padahal sy sudah berpasrah kepada Allah, kenapa Allah tidak bantu saya?”

Begitu juga untuk urusan keluarga. Konflik Suami-Istri misalnya.

Suami mengandalkan Allah.
Istri mengandalkan Allah.
Tapi hati keduanya tidak menyatu, saling menjatuhkan, memupuk ego sendiri. Lalu, Allahnya adalah Allah versi masing2.

Yg perlu dicatat... untuk urusan berjamaah, Allah hanya berpihak pada “yang berjamaah”

Karena Allah cinta dengan yang berjamaah. Sebagaimana difirmankan dalam 61:4.

Jadi kalau Indonesia ini tidak berjamaah, Allah menjauh dari kita dan dibiarkan negeri ini dijajah oleh yg kuat secara duniawi (uang, militer, politik, dll)

Kalau bisnis tidak menghormati prinsip berjamaah, maka Allah menjauh dari bisnis tersebut dan dibiarkan bangkrut, lalu Allah menolong pihak lain yang berjamaah.

Kalau keluarga hatinya tidak bersatu, saling egois, maka Allah menjauh dari keluarga tersebut, menggantinya dengan kerisauan tak berujung.

Begitu juga yayasan, organisasi, majlis taklim, pesantren, lembaga pendidikan, partai politik, ormas, dan semua yang berorganisasi, Allah akan menjauh jika berpecah belah.

Tapi, sejak mereka menyatakan “satu, sama dan terhubung” lalu disiplin dengannya, maka Allah ada bersama mereka.

(H-4 Menuju Workshop Koperasi Magnet Rezeki)
2
JALAN RESIKO YANG AMAN
By Nasrullah

Seringkali kita berada di persimpangan jalan. Dan kita harus memilih, apakah berbelok ke kanan atau ke kiri. Kadang pilihannya bukan lagi kanan atau kiri, melainkan jalan penuh resiko atau jalan aman.

Bagi para petualang, memilih jalan penuh resiko adalah pengalaman tersendiri. Yang menarik dan menantang. Berujung excitement di akhirnya. Namun bagi sebagian besar orang, jalan aman adalah pilihan paling indah.

Mana yang harus dipilih, jalan resiko atau jalan aman? Tidak mudah memilihnya bukan?. Apalagi keputusannya berkonsekuensi hidup atau mati, misalnya.

Bagi sebuah pesawat, pilihan itu bisa jadi sederhana. Jalan paling aman bagi pesawat adalah berada di hanggar dan tidak usah terbang tinggi. Aman. Tapi, bukan untuk itu pesawat diciptakan. Pesawat diciptakan untuk menghadapi langit yang penuh resiko.

Uniknya... pesawat dikenal sebagai alat transportasi paling aman. Dibandingkan dengan kereta, mobil, motor atau kapal laut, pesawat adalah yang paling sedikit korban kecelakaannya. Koq bisa? Padahal resiko di udara variabelnya lebih buanyak dibandingkan di darat dan laut.

Ini karena, pesawat mampu mengendalikan resiko. Diperhitungkannya dengan jeli, semua faktor2 resiko lalu diantisipasi sebelum mengudara.

Tentu, pesawat hari ini telah mengalami evolusi yang panjang hingga menjadi moda transportasi paling aman. Belajar dan belajar dan belajar lagi dari ketidaksempurnaan, lalu memperbaikinya hingga mendekati sempurna.

Karena memilih jalan resiko bukan berarti jalan yang konyol. Jalan resiko juga harus menjadi jalan aman, karena ternyata “jalan aman adalah pilihan dasar manusia”.

Lalu, apa jalan aman bagi Magnet Rezeki?

Jalan aman bagi Magnet Rezeki adalah fokus pada pembinaan keilmuan saja, seperti yang sudah dilakukan selama 3 tahun ini. Membina, menyampaikan ilmu, ceramah, buat safari ramadhan, bikin camp, buat pesantren, menerbitkan buku baru dan asyik di media sosial. Aman.

Tapi, apakah hanya untuk itu ilmu Magnet Rezeki diciptakan? Rasa-rasanya tidak. Darimana tahunya kalau tidak? Pakai ilmu Garpu tala.

Saat saya bertanya kepada Allah tentang masa depan Magnet Rezeki, saya ditunjukkan dengan ayat yang mendorong untuk maju dan berikan manfaat lebih terkait dengan bidang ekonomi umat. Ayatnya 22:28.

Kalau bukan karena hasil Garpu Tala, tentu saya memilih jalan aman. Namun, Garpu Tala juga telah menjadi jalan aman bagi saya. Sepanjang saya mengikuti petunjuk dari Al-Qur’an, In Syaa Allah aman.

Maka, di sinilah Magnet Rezeki. Memilih jalan aman yang lain. Jalan koperasi. Jalan pemberdayaan ekonomi umat.

Apakah tak ada resikonya? Ya pastinya banyak. Tantangannya juga luar biasa. Namun seperti pesawat, Koperasi Magnet Rezeki akan belajar, belajar dan belajar lagi hingga menjadikan jalan koperasi yang dipilih adalah “jalan resiko yang aman”. Bi idznillah.

(H-3 Menuju Workshop Koperasi Magnet Rezeki)
1
👆 ini anak2 santri baru yg sedang melalui MTS (Masa Taaruf Santri), Alhamdulillah mrk sudah sangat nyaman dan betah. Saat baca yaasin, sy melihat bbrp di antara mrk tdk lagi memegang mushaf, artinya sdh hafal. Alhamdulillah

Smg keberkahan melingkupi anak2 Santri, guru2nya, wali2 santrinya dan Anda semua, member Magnet Rezeki
1
Memilih Syariah
By Nasrullah

Sebenarnya, syariah itu bukan pilihan.
Syariah itu harga mati.

Menjadi tidak sederhana ketika berada di lingkungan yang ketika menggunakan label “syariah” ada banyak tantangannya.

Koperasi misalnya. Melihat dasar2 pola akad dan transaksi yang ada di AD/ART standar, banyak yang tidak syariah. Image masyarakat tentang koperasi juga lebih ke arah simpan-pinjam.

Wajar jika dalam sebuah ceramah yg diupload di youtube, Ust Abdus Shomad mengatakan “koperasi itu riba, mau besar atau kecil SHUnya”. Sangat wajar beliau menyampaikan hal itu, karena image simpan-pinjam dari koperasi dan juga praktek yg nyata di tengah masyarakat memang demikian.

Lalu, Magnet Rezeki memilih Koperasi. Padahal ingin juga memilih Syariah. Bagaimana mengkompromikannya?

Saya pribadi percaya, bahwa semua aspek kehidupan bisa di syariah-kan. Artinya bisa di buat halal begitu. Hubungan cinta lelaki dan perempuan misalnya, bisa disyariahkan dengan pernikahan. Di luar pernikahan ya tidak halal. Tapi ada jalan keluar yg dibuat oleh agama. Menikahlah.

Begitu juga dengan koperasi. Bisa disyariahkan.

Akhirnya, kami bedah panjang tentang akad-akad syariah di koperasi dan peluang mensyariahkannya. Mengkompromikan antara aspek legal koperasi dengan aspek syariah dalam agama. Ternyata bisa juga. Walau tidak mudah.

Dalam menggali akad2 ini, saya ditemani 2 ustadz. Ust Abu Shofi yang lulusan Gontor dan pernah menjadi ketua Koperasi alumnus Gontor. Dan ust Yasir yang sangat hati2 dalam mengkaji akad syariah. Keduanya bertugas di kepengurusan Pusat dari KMR.

Alhamdulillah, kompromi diantara keduanya melahirkan akad2 syariah yang pas diterapkan di Koperasi Magnet Rezeki.

Tantangan berikutnya adalah, pola syariah mana yang kita pilih. Karena akad2 syariah di lapangan terjadi banyak perbedaan pendapat. Misalnya, MUI telah membentuk DSN (Dewan Syariah Nasional) yang memproduksi fatwa2 dalam bidang keuangan syariah.

Nyatanya, ada juga para ustadz yang mengkritisi praktek2 penerapan fatwa DSN itu di lapangan. Akhirnya, diskursus muamalah syariah banyak di seminarkan dan ditrainingkan. Sampai membentuk pola2 baru dalam produk ekonomi umat.

Kami di PP KMR menyerap hal ini. Menjadikan semua diskursus itu sebagai bahan yang berguna untuk menjadikan akad2 syariah yang dipraktekkan penuh kehati2an namun mengarah ke produktifitas tinggi. Pastinya tidak sempurna. Tapi kami terus belajar, belajar dan belajar lagi.

Akhirnya, disinilah kami. Mencoba memilih jalan syariah. Karena kita ingin agar apa yang kita bisa produktifkan hanyalah yang dihalalkan oleh Allah Sang Khoirur Rooziqiin.

(H-2 menuju Workshop Koperasi Magnet Rezeki)
2
Menjadi Tuan di Negeri Sendiri
By Nasrullah

Bagi mereka yang memiliki rumah, tentu mudah menjadi tuan di rumahnya sendiri. Dia yang mengatur dan menempatkan segala sesuatu sesuai aturannya.

Menjadi tidak wajar, jika seorang pemilik rumah tidak jadi tuan di rumahnya sendiri.

Ini kan logika sederhana. Uniknya, logika sesederhana itu tdk terjadi di Indonesia.

Kita sbg rakyat penghuni negeri ini, lahir dan besar di sini, nyatanya tidak jadi tuan di negeri kita sendiri.

Sumber daya alam banyak yang tidak kita kuasai. Masuk jalan tol harus bayar. Segala sesuatu dipajaki. Barang2 tinggi nyaris tak terbeli, sementara kenaikan gaji tidak secepat kenaikan harga barang.

Ternyata, kita memang tidak jadi tuan di negeri kita. Kita “mengontrak” di sini.

Tapi ini bukan salah siapa2... ilmu Magnet Rezeki mengajarkan kita untuk selalu melihat dan berkaca pada diri sendiri. Jangan-jangan, memang kita yang salah.

Faktanya, menjadi tuan, tdk semudah hanya dengan menghayal. Dia harus diperjuangkan.

Bayangkan seorang raja. Untuk menempati posisinya, dia harus berjuang mati2an untuk memperebutkan sebuah daerah. Lalu berjuang melawan hewan-hewan buas yang ada. Dan berjuang mengelola dan mengatur daerah tersebut. Kemudian berjuang meyakinkan orang2 yang ada di kekuasannya untuk taat dan mengikutinya. Juga berjuang melawan gangguan dari raja lain yang ingin melawannya.

Ya, seorang raja menjadi raja, bukan karena pemberian. Tapi karena perjuangan. Dari sebab perjuangan itulah, dia menjadi Tuan di Daerah yang ditaklukkannya.

Kita memang lahir dan besar di Indonesia. Pertanyaannya, apakah kita telah berjuang? Apakah kita sudah maksimal berjuang?

Ukurannya sederhana, jika memang kita sudah berjuang maksimal, kita akan menikmati hidup di Indonesia ini laksana Tuan yang dilayani. Siapa pelayannya? Orang asing.

Ya, orang asing yang mencari kerja dan berharap belas kasih dari kita sebagai Tuannya. Kita gaji orang asing itu untuk bekerja di tambang2 yang kita miliki. Hasil terbesarnya, kita yang menikmati.

Jika hari ini, yang terjadi malah sebaliknya, orang asing yang menjadi Tuan dan mengatur-ngatur kita, jangan marah. Jangan kesal. Jangan meratap. Biasa saja. Itulah medan kehidupan.

Ini hanya sebagai pertanda, kita belum berjuang. Kita belum maksimal berjuang. Kita belum berjuang membangun bangsa kita sendiri.

***

Tapi... Berjuang sendiri juga konyol namanya. Tidak bisa berjuang hanya sendiri-sendiri.

Bayangkan kembali seorang raja yang terusir dari wilayahnya, karena kalah dalam pertarungan. Lalu kini, dia mau mengambil daerah tersebut. Apa yang kira2 dia lakukan?

Apakah dia menerjang sendirian? Berbekal tombak kayu seadanya, dia balik lagi dan melawan pasukan yang sudah tersusun2 rapih? Mengandalkan Tuhan, namun tidak menyusun langkah taktis dan strategis?

Tentu tidak demikian. Sekali lagi, itu konyol namanya.

Sebaliknya, dia menyusun langkah strategis. Dia susun barisan yang rapih. Dia menyemangati rakyatnya yang masih tersisa. Berlatih dan berlatih. Menggandakan kekuatannya. Mengujinya. Mengirim mata-mata untuk mengukur kekuatan lawan.

Juga membuat rakyatnya terpenuhi kebutuhan ekonominya. Melatih prihatin. Mengumpulkan perbekalan. Berburu di hutan2. Menjaga kesehatan. Berdoa dengan tekun.

Lalu, di saat yang tepat, sang raja itu menyerang dengan kekuatan penuh, dengan strategi cerdas, organisasi yang kokoh, untuk merebut kembali kekuasannya.

Berjuang dan berjamaah. Keras dan cerdas. Hingga Allah memberi sang raja itu hadiah atas kesabaran dan kesungguhannya.

***

Tentu, kita perlu fight-back atas keadaan Indonesia skrg. Tapi berjuang yang saya maksudkan di sini, bukan perdjoeangan mengangkat sendjata seperti jang dilakoekan oleh pendahulu kita. Bukan. Itu sudah kuno.

Musuh Indonesia ini juga datang tidak pakai senjata koq. Mereka datang dengan kekuatan ekonomi. Maka, lawan mereka juga dengan kekuatan ekonomi, yang konstitusional.

Itulah yang akan dilakukan di Koperasi Magnet Rezeki. Berjuang & Berjamaah dalam bidang ekonomi umat untuk Menjadi Tuan di Negeri Sendiri. Bi idznillah.

(H-1 Workshop Koperasi Magnet Rezeki)
1
KHOIRUL MUNZILIIN
By Nasrullah

Kedatangan peserta ke Workshop Koperasi banyak yang tidak rasional.

Bagaimana tidak? Sepekan sebelum acara di grup whatsapp peserta, rata2 memberitakan tentang harga tiket ke Jakarta yang melambung tinggi. Sebagian tidak dapat tiket kereta, atau bus, akhirnya harus naik pesawat. Dengan biaya yang lebih tinggi lagi.

Saya tidak menyangka harga tiket di tanggal 7-8 juli ini meningkat drastis. Krn hitungannya sudah jauh dari arus balik lebaran. Mestinya sih harga tiket sudah normal. Tapi qadarullah, peserta harus merogoh kantong lebih dalam untuk ikut acara Workshop ini.

Ta’dzim saya pada mereka yang berjuang untuk tetap hadir. Semoga seluruh biaya dijadikan nilai sedekah yang mulia di sisi Allah. Aamiin.

Perkara biaya ini tidak sederhana. Sebagian bahkan memang tidak ada biaya sama sekali. Yang mengharuskannya berfikir berkali2 untuk ikut. Sebagian harus memilih, antara ikut camp atau ikut workshop koperasi. Sebagian harus mengorbankan biaya dapur.

Baru saja lebaran, biaya habis terkuras. Lalu masuk anak sekolah yang tentunya perlu biaya yang juga tidak sedikit. Saya dan pengurus mendapatkan banyak pertanyaan konsultasi. Apakah harus pergi, atau tidak.

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, kami Alhamdulillah sudah memiliki pemahaman yang sama. Tanyakan saja pada Allah melalui Garpu Tala. Biar Allah yang menjawab dan menuntun.

Ajaib. Rata2 mendapatkan jawaban yang menyuruh untuk datang. Akhirnya, hasil Garpu Tala itulah yang menjadikan lebih dari 300 peserta meneguhkan tekad untuk membersamai kami. Alhamdulillah.

Ada satu Garpu Tala yang membuat saya tertegun. Pak Arif Wicaksono bertanya kepada Allah, tentang melangkah lebih dalam ke koperasi. Allah menjawabnya di surat 23:28-29

“Dan apabila engkau dan orang2 yang bersamamu telah berada di atas kapal, maka ucapkanlah “segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang2 yang zalim”

Dan berdoalah : Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, Engkau adalah sebaik2 pemberi tempat (Khoirul Munziliin)”

Pak Arif merasa yakin, bahwa jalan Koperasi adalah jalan keselamatan yang dipilihkan Allah untuknya. Kami pun semua tertegun melihat ayat yang dipilihkan oleh Allah.

Saya pribadi terkesima dengan pilihan ayat itu. Karena di yayasan, saya menggunakan KHOIRUR ROOZIQIIN sebagai pilihan nama dalam pendidikan Magnet Rezeki. Juga ada materi khusus dalam audio berjudul Khoirur Rooziqiin tersebut.

Dan, untuk koperasi, Allah menitipkan doa indah bertajuk nama-Nya : KHOIRUL MUNZILIIN. Doa yang akan kami lantunkan syahdu dalam kegiatan koperasi kami. Sebagai bentuk penyerahan dan tawakkal kepada Allah atas amal jama’i yang kami lakukan.

Bismillah.

(Hari H... Workshop Koperasi Magnet Rezeki)
1
Alhamdulillah... berdatangan member2 untuk ikut acara Workshop Koperasi Magnet Rezeki.

Mrk lah yang akan menjadi mesin2 penggerak bagi koperasi yang akan membangun visi Menjadi Tuan di Negeri Sendiri
1