TERKUAK! SUMBER TERJADINYA COVID DAN SOLUSINYA
By Nasrullah
Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa saya sowan ke kyai. Salah satu yang ingin saya tanyakan adalah tentang covid. Saya tidak bisa menutupi rasa penasaran tentang wabah yang unik ini, wabah yang bisa menutup masjid namun tidak bisa menutup dangdutan.
Di pesantren, kyai tidak menerapkan protokol kesehatan. “Sebenarnya saya malah mau ketemu sama covid” kata kyai.
Kalau belum kenal sama kyai, pasti ada ragam komen, pro-kontra, namun saya tahu betul, kalimat itu bukan kesombongan, namun kerinduan akan akhirat.
“Istri udah ga ada (sudah almarhumah). Umur udah tua. Makan juga ga bisa bebas. Ya kalau bisa covid datang, boleh juga” lanjut kyai. Saya langsung teringat hadits Nabi, mati karena terkena wabah adalah mati syahid. Mungkin itu yang beliau rindukan.
“Sebenarnya covid ini gimana kyai?” tanya saya dengan hati-hati, sambil mencuri pandang wajah berwibawa kyai yang setiap melihatnya terasa tenang di hati.
“Ya Ga usah kaget juga ada covid” jelas kyai. “Nabi pernah bersabda...” kyai membacakan sebuah hadits berbahasa arab yang saya ketahui kemudian riwayat Ibnu Majah. Begini bunyinya:
لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوْا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيْهِمْ الطَّاعُوْنُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ قَدْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِيْنَ مَضَوْا…
”Tidaklah nampak perbuatan keji (zina) di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.” [HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah no. 106]
“Zina kan sudah banyak dan terang-terangan dilakukan, ya akhirnya dikasi wabah sama Allah” lanjut kyai dengan sabar menjelaskan, “tapi bagi yang sudah berusaha menjaga diri, dan amar ma’ruf nahi mungkar, balasan Allah syahid jika terkena wabah”
Kabut yang sebelumnya tertutup, terasa sangat jelas dalam pandangan saya. Terjawab sudah rasa penasaran selama ini. Agama sudah punya jawabannya, darimana sumber wabah ini.
Jika sebelumnya banyak teori yang mengatakan virus ini berasal dari kelelawar, perang biologi, virus china, rekayasa genetika, konspirasi yahudi dan banyak lagi... kini semuanya jelas terkuak. Jika keimanan pada Nabi menjadi ukuran, cukup hadits shahih menjadi rujukan. Sumbernya covid adalah dari zina yang merajalela.
Namun, perenungan saya tidak berhenti sampai situ. Zina saat ini sudah dikampanyekan dan mudah ditemukan. Dan jangan-jangan kita ikut andil dalam penyebarannya.
Dulu orang mungkin aib dalam memandang zina, namun saat ini dengan mudah ditemukan konten2 film yang menjurus pada hal2 demikian. Dulu ada lembaga yang mensensor film2 yang beredar, namun kini tanpa sensor bisa dengan mudah masuk, melalui Tv kabel, youtube, netflix, apple tv, dan banyak lagi. Belum lagi sosial media yang semakin bebas.
Saya teringat saat masih kecil, ada konten “tak senonoh” yang tidak sengaja terlihat di film. Lalu dengan amat tidak suka, membuang muka.
Bagaimana dengan sekarang? Yang semua konten bebas dan kini masyarakat melindungi dirinya sendiri karena tidak bisa lagi mengandalkan lembaga sensor negara.
Namun sebelum menyalahkan negara, coba tanya dalam diri sendiri. Jangan-jangan kitalah yang menyebarkan covid dengan permisif terhadap konten2 perzinahan? Dan merasa tidak bersalah menonton film2 sejenis hollywood yang selalu ada bumbu2 “penyebab covid” itu?
Jika memang kita ditakdirkan terkena wabah, alangkah indahnya jika kita sudah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, dimulai dari boycott film2. Minimal “amat tdk suka” dan membuang muka. Namun jika kita menikmatinya, lalu kini menjadi berlangganan layanan film dan streaming karena hanya lockdown di rumah, bukankah malah kita membunuh diri, siap dimangsa covid yang kita ciptakan sendiri, dan menyiapkan ujung adzab neraka? Naudzu billah min dzalik.
Jika iman kita terhadap hadits sudah sedemikian kuat, solusinya nampaknya sudah kita fahami. Menjauhlah dari perzinahan yang halus dan terang2an.
Wallahu a’lam
Sahabatmu,
Nasrullah
By Nasrullah
Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa saya sowan ke kyai. Salah satu yang ingin saya tanyakan adalah tentang covid. Saya tidak bisa menutupi rasa penasaran tentang wabah yang unik ini, wabah yang bisa menutup masjid namun tidak bisa menutup dangdutan.
Di pesantren, kyai tidak menerapkan protokol kesehatan. “Sebenarnya saya malah mau ketemu sama covid” kata kyai.
Kalau belum kenal sama kyai, pasti ada ragam komen, pro-kontra, namun saya tahu betul, kalimat itu bukan kesombongan, namun kerinduan akan akhirat.
“Istri udah ga ada (sudah almarhumah). Umur udah tua. Makan juga ga bisa bebas. Ya kalau bisa covid datang, boleh juga” lanjut kyai. Saya langsung teringat hadits Nabi, mati karena terkena wabah adalah mati syahid. Mungkin itu yang beliau rindukan.
“Sebenarnya covid ini gimana kyai?” tanya saya dengan hati-hati, sambil mencuri pandang wajah berwibawa kyai yang setiap melihatnya terasa tenang di hati.
“Ya Ga usah kaget juga ada covid” jelas kyai. “Nabi pernah bersabda...” kyai membacakan sebuah hadits berbahasa arab yang saya ketahui kemudian riwayat Ibnu Majah. Begini bunyinya:
لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوْا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيْهِمْ الطَّاعُوْنُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ قَدْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِيْنَ مَضَوْا…
”Tidaklah nampak perbuatan keji (zina) di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.” [HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah no. 106]
“Zina kan sudah banyak dan terang-terangan dilakukan, ya akhirnya dikasi wabah sama Allah” lanjut kyai dengan sabar menjelaskan, “tapi bagi yang sudah berusaha menjaga diri, dan amar ma’ruf nahi mungkar, balasan Allah syahid jika terkena wabah”
Kabut yang sebelumnya tertutup, terasa sangat jelas dalam pandangan saya. Terjawab sudah rasa penasaran selama ini. Agama sudah punya jawabannya, darimana sumber wabah ini.
Jika sebelumnya banyak teori yang mengatakan virus ini berasal dari kelelawar, perang biologi, virus china, rekayasa genetika, konspirasi yahudi dan banyak lagi... kini semuanya jelas terkuak. Jika keimanan pada Nabi menjadi ukuran, cukup hadits shahih menjadi rujukan. Sumbernya covid adalah dari zina yang merajalela.
Namun, perenungan saya tidak berhenti sampai situ. Zina saat ini sudah dikampanyekan dan mudah ditemukan. Dan jangan-jangan kita ikut andil dalam penyebarannya.
Dulu orang mungkin aib dalam memandang zina, namun saat ini dengan mudah ditemukan konten2 film yang menjurus pada hal2 demikian. Dulu ada lembaga yang mensensor film2 yang beredar, namun kini tanpa sensor bisa dengan mudah masuk, melalui Tv kabel, youtube, netflix, apple tv, dan banyak lagi. Belum lagi sosial media yang semakin bebas.
Saya teringat saat masih kecil, ada konten “tak senonoh” yang tidak sengaja terlihat di film. Lalu dengan amat tidak suka, membuang muka.
Bagaimana dengan sekarang? Yang semua konten bebas dan kini masyarakat melindungi dirinya sendiri karena tidak bisa lagi mengandalkan lembaga sensor negara.
Namun sebelum menyalahkan negara, coba tanya dalam diri sendiri. Jangan-jangan kitalah yang menyebarkan covid dengan permisif terhadap konten2 perzinahan? Dan merasa tidak bersalah menonton film2 sejenis hollywood yang selalu ada bumbu2 “penyebab covid” itu?
Jika memang kita ditakdirkan terkena wabah, alangkah indahnya jika kita sudah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, dimulai dari boycott film2. Minimal “amat tdk suka” dan membuang muka. Namun jika kita menikmatinya, lalu kini menjadi berlangganan layanan film dan streaming karena hanya lockdown di rumah, bukankah malah kita membunuh diri, siap dimangsa covid yang kita ciptakan sendiri, dan menyiapkan ujung adzab neraka? Naudzu billah min dzalik.
Jika iman kita terhadap hadits sudah sedemikian kuat, solusinya nampaknya sudah kita fahami. Menjauhlah dari perzinahan yang halus dan terang2an.
Wallahu a’lam
Sahabatmu,
Nasrullah
👍2❤1
Saya di wa oleh ibunda saya, ada temannya seorang kyai di pare2 yang mau bicara dengan saya. Beliau adalah H Muh Nur Syafi’i, seorang ulama di pare-pare.
Pesan beliau singkat, “bahagia dan bangga dengan ilmu yg ada di Buku Magnet Rezeki dan mendoakan agar bisa terus mendidik umat”
Ya Rabb, bahagia sekali. Saya seperti dapat tongkat estafet, melanjutkan perjuangan guru2 agama dari kampung saya. Saya memang dari pare2, sulawesi selatan, sebuah kota yang dicintai oleh prof Habibie, idola saya.
Satu lagi yang beliau pesan “jaga Indonesia dari PKI dan komunisme”
Tepat sekali, hari ini pun saya memasang bendera merah putih setengah tiang, untuk mengingatkan sejarah, bahwa Islam memang harus kita jaga sekuat jiwa kita. Insan2 seperti PKI dan yg masih memegang ideologinya, kita doakan agar segera bertaubat dan menemukan keindahan Islam. Aamiin.
Pesan beliau singkat, “bahagia dan bangga dengan ilmu yg ada di Buku Magnet Rezeki dan mendoakan agar bisa terus mendidik umat”
Ya Rabb, bahagia sekali. Saya seperti dapat tongkat estafet, melanjutkan perjuangan guru2 agama dari kampung saya. Saya memang dari pare2, sulawesi selatan, sebuah kota yang dicintai oleh prof Habibie, idola saya.
Satu lagi yang beliau pesan “jaga Indonesia dari PKI dan komunisme”
Tepat sekali, hari ini pun saya memasang bendera merah putih setengah tiang, untuk mengingatkan sejarah, bahwa Islam memang harus kita jaga sekuat jiwa kita. Insan2 seperti PKI dan yg masih memegang ideologinya, kita doakan agar segera bertaubat dan menemukan keindahan Islam. Aamiin.
❤1
Alhamdulillah buku Khoirur Rooziqiin sudah di tangan. Harga 98.000. Semoga berkah dan manfaat ya. Aamiin.
❤1
Silahkan pesan di
bit.ly/belibukumr
Promo diskon 10% sampai 10 Oktober 2020
Masukkan DISKONBUKU
Pada kolom coupon.
bit.ly/belibukumr
Promo diskon 10% sampai 10 Oktober 2020
Masukkan DISKONBUKU
Pada kolom coupon.
❤1
Ini bukan program kami ya... isinya saya tidak bertanggung jawab. Yg membuatnya hanya mengambil nama yang bukan miliknya tanpa izin. Smg Allah muliakan beliau.
❤1
*TIPS JITU AMAN DARI RESESI*
Ramai bahas Resesi akibat dari Pandemi ya? Berbagai tema di media riuh rendah bahas Resesi, namun tidak ada yang berani langsung ke solusi. Ya karena mindset kapitalis yang sudah mengakar kuat. Ujungnya hanya kebingungan.
Topik resesi yang dibahas tidak jauh jauh dari hal ini:
- Tidak ada modal
- Menurunnya produksi
- Kepanikan global
- Menurunnya konsumsi
- Hutang lagi hutang lagi...
Islam sudah sejak awal punya solusinya. Seperti juga solusi covid, Islam sudah punya solusinya yaitu Quranic Immunity. Sudah lakukan semua kan? Aman kan? Ya bismillah Insan Magnet Rezeki dijaga Allah.
Kalau tentang resesi, sederhana saja solusinya. Sedikitnya ada 4 solusi.
1️⃣ *Sedekah.*
Ya sedekah. Sederhana ya? Memang sederhana. Galakkan saja sedekah setiap hari, In Syaa Allah ada solusi ajaib yg nanti Allah akan beri.
2️⃣ *Ganti uang kertas dan uang digital jadi uang yang benar-benar bernilai.* Selama ini memang kertas itulah yang jadi persoalan. Perlahan2 coba deh konversi harta kita jadi emas atau dinar.
3️⃣ *Kerangkeng uang.*
Sudah saya bahas di Materi Magnet Rezeki. Kini saatnya menerapkannya dengan sangat ketat. Selama ini uang kita lepas karena hypnotis2 yang kita ga faham. Sekarang sihir materialisme itu memudar.
4️⃣ *Dzikir.*
Ya dzikir. Terutama Dzikir Al-malikul Haqqul Mubiin. Itu mengamankan kita dari resesi. Plus banyak Istighfar.
Sudah 4 itu saja. Penjelasan detilnya puuanjang, perlu berjilid2 pembahasan. Beserta dalil Al-Qur’an, hadits dan kajian historikalnya. Sebagian besarnya sudah saya bahas di ilmu Magnet Rezeki, tinggal diamalkan.
Yuk yakin, pandemi dan resesi mah keciiiiil.... yg besar itu jika iman dan ukhuwwah kita goyah karenanya.
Sahabatmu,
Nasrullah
Ramai bahas Resesi akibat dari Pandemi ya? Berbagai tema di media riuh rendah bahas Resesi, namun tidak ada yang berani langsung ke solusi. Ya karena mindset kapitalis yang sudah mengakar kuat. Ujungnya hanya kebingungan.
Topik resesi yang dibahas tidak jauh jauh dari hal ini:
- Tidak ada modal
- Menurunnya produksi
- Kepanikan global
- Menurunnya konsumsi
- Hutang lagi hutang lagi...
Islam sudah sejak awal punya solusinya. Seperti juga solusi covid, Islam sudah punya solusinya yaitu Quranic Immunity. Sudah lakukan semua kan? Aman kan? Ya bismillah Insan Magnet Rezeki dijaga Allah.
Kalau tentang resesi, sederhana saja solusinya. Sedikitnya ada 4 solusi.
1️⃣ *Sedekah.*
Ya sedekah. Sederhana ya? Memang sederhana. Galakkan saja sedekah setiap hari, In Syaa Allah ada solusi ajaib yg nanti Allah akan beri.
2️⃣ *Ganti uang kertas dan uang digital jadi uang yang benar-benar bernilai.* Selama ini memang kertas itulah yang jadi persoalan. Perlahan2 coba deh konversi harta kita jadi emas atau dinar.
3️⃣ *Kerangkeng uang.*
Sudah saya bahas di Materi Magnet Rezeki. Kini saatnya menerapkannya dengan sangat ketat. Selama ini uang kita lepas karena hypnotis2 yang kita ga faham. Sekarang sihir materialisme itu memudar.
4️⃣ *Dzikir.*
Ya dzikir. Terutama Dzikir Al-malikul Haqqul Mubiin. Itu mengamankan kita dari resesi. Plus banyak Istighfar.
Sudah 4 itu saja. Penjelasan detilnya puuanjang, perlu berjilid2 pembahasan. Beserta dalil Al-Qur’an, hadits dan kajian historikalnya. Sebagian besarnya sudah saya bahas di ilmu Magnet Rezeki, tinggal diamalkan.
Yuk yakin, pandemi dan resesi mah keciiiiil.... yg besar itu jika iman dan ukhuwwah kita goyah karenanya.
Sahabatmu,
Nasrullah
❤2
KECANDUAN POSITIF
Saya lagi kecanduan nih... hehe... boleh kan ya kecanduan, tapi kecanduannya yang positif.
Saya ga inget awalnya, sampai saya menemukan serial “Dirilis Ertugrul”. Karena film Turki, dan ga ngerti bahasanya, saya merasa sayang baru nonton sekarang. Padahal sudah rilis sejak 2014.
250 juta org sudah menonton serial ini. Diputar di banyak negeri Muslim. Bahkan di Ramadhan 2020 kemarin, PM Pakistan menganjurkan warganya untuk menonton.
Dan, setelah beberapa episode (13 dari 150) saya nyatakan serial ini WAJIB TONTON bagi yang mau meningkatkan iman, mengetahui kemurnian Islam, dan meningkatkan semangat juang.
Film yg sangat apik, penuh inspirasi, disarikan dari kisah Ertugrul, ayah dari Osman Ghazi, pendiri kesultanan Turki Utsmani, kerajaan terbesar dan terlama sepanjang sejarah modern. Menguasai selama 6 Abad dengan dipimpin oleh 36 Sultan, sampai akhirnya berakhir di tahun 1924.
Peringatannya : film ini ratingnya 16+ artinya 16 tahun ke atas. Karena unsur kekerasan yang vulgar. Wajar krn berlatar abad 13 yang memang keras. Tapi ga ada unsur merendahkan perempuan seperti film2 hollywood. Sebaliknya, hadir pesan2 ulama, kisah2 Nabi dan hadits, dan banyak adegan spiritual yang memuaskan batin, tapi juga intrik2 yang tak terduga endingnya.
Saya beberapa kali menangis saat menonton. Sungguh ghiroh Islam saya mendidih, tapi uniknya, mendidih dengan bijaksana bukan meletup-letup ga jelas gitu... Kagum saya dengan penulis kisahnya, yang mampu membuat kisah seindah itu. Juga para pemain yang luar biasa memerankan dengan sangat berkelas. Sepanjang saya baca, 1 episode memakan biaya 3 Milyar untuk membuatnya. Sungguh film yang sangat serius penggarapannya.
Yang mau kecanduan positif seperti saya, silahkan cari ya : Dirilis Ertugrul, atau Resurrection Ertugrul.
Smg Allah berkahi, muliakan dan bahagiakan semua yang berperan dalam film ini dan semua penontonnya.
Sahabatmu,
Nasrullah
Saya lagi kecanduan nih... hehe... boleh kan ya kecanduan, tapi kecanduannya yang positif.
Saya ga inget awalnya, sampai saya menemukan serial “Dirilis Ertugrul”. Karena film Turki, dan ga ngerti bahasanya, saya merasa sayang baru nonton sekarang. Padahal sudah rilis sejak 2014.
250 juta org sudah menonton serial ini. Diputar di banyak negeri Muslim. Bahkan di Ramadhan 2020 kemarin, PM Pakistan menganjurkan warganya untuk menonton.
Dan, setelah beberapa episode (13 dari 150) saya nyatakan serial ini WAJIB TONTON bagi yang mau meningkatkan iman, mengetahui kemurnian Islam, dan meningkatkan semangat juang.
Film yg sangat apik, penuh inspirasi, disarikan dari kisah Ertugrul, ayah dari Osman Ghazi, pendiri kesultanan Turki Utsmani, kerajaan terbesar dan terlama sepanjang sejarah modern. Menguasai selama 6 Abad dengan dipimpin oleh 36 Sultan, sampai akhirnya berakhir di tahun 1924.
Peringatannya : film ini ratingnya 16+ artinya 16 tahun ke atas. Karena unsur kekerasan yang vulgar. Wajar krn berlatar abad 13 yang memang keras. Tapi ga ada unsur merendahkan perempuan seperti film2 hollywood. Sebaliknya, hadir pesan2 ulama, kisah2 Nabi dan hadits, dan banyak adegan spiritual yang memuaskan batin, tapi juga intrik2 yang tak terduga endingnya.
Saya beberapa kali menangis saat menonton. Sungguh ghiroh Islam saya mendidih, tapi uniknya, mendidih dengan bijaksana bukan meletup-letup ga jelas gitu... Kagum saya dengan penulis kisahnya, yang mampu membuat kisah seindah itu. Juga para pemain yang luar biasa memerankan dengan sangat berkelas. Sepanjang saya baca, 1 episode memakan biaya 3 Milyar untuk membuatnya. Sungguh film yang sangat serius penggarapannya.
Yang mau kecanduan positif seperti saya, silahkan cari ya : Dirilis Ertugrul, atau Resurrection Ertugrul.
Smg Allah berkahi, muliakan dan bahagiakan semua yang berperan dalam film ini dan semua penontonnya.
Sahabatmu,
Nasrullah
❤1
Ini salah satu link yg mau nonton dgn subtitle bahasa Indonesia
https://www.semogategarjaya.xyz/2020/06/kebangkitan-ertugrul.html?m=1
https://www.semogategarjaya.xyz/2020/06/kebangkitan-ertugrul.html?m=1
❤2👍1
RAKAN DARI MALAYSIA
Mohon bersabar. Jika nak beli Dinar KR, karena kondisi Pandemic ini sedang tidak mungkin dijual di Malaysia.
Jika ada yang menawarkan, baiknya tidak usah bertransaksi. Semua informasi resmi hanya ada di www.dinarkr.com
Mohon bersabar. Jika nak beli Dinar KR, karena kondisi Pandemic ini sedang tidak mungkin dijual di Malaysia.
Jika ada yang menawarkan, baiknya tidak usah bertransaksi. Semua informasi resmi hanya ada di www.dinarkr.com
❤1