π LIVE NOW
Keutamaan Taubat
Bersama : Pak Nasrullah
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663128600563987/
Keutamaan Taubat
Bersama : Pak Nasrullah
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663128600563987/
β€1
Sore ini ramai sekali membersamai karyawan MRC dan Korwil Jakarta. Kajian, bukber sampai tarawih. Ψ§ΩΨΩ
Ψ― ΩΩΩ
β€1
Al-Kahfi Berjamaah
Bersama : Pak Nasrullah
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663551837188330/
Bersama : Pak Nasrullah
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663551837188330/
β€1
LIVE NOW
Sabar dan Ganjarannya
Oleh: pak Arief, CTMR
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663651557178358/
Sabar dan Ganjarannya
Oleh: pak Arief, CTMR
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663651557178358/
β€1
π LIVE NOW
*Sabar dan Ganjarannya*
Bersama Pak Nasrullah
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663839677159546/
*Sabar dan Ganjarannya*
Bersama Pak Nasrullah
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663839677159546/
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
β€1
Pak Mario Teguh menyampaikan judul Magnet Rezeki. Keren. Silahkan ikut yaa... pasti Dahsyat banget
β€1
*MUTIARA RAMADHAN*
bersama
*MAGNET REZEKI*
1οΈβ£ *Ramadhan Bulan Amal Sholih*
*Abuss Alhalimi, CTMR* https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1661501117393402/
(lanjutan)
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1661516467391867/
*Nasrullah*
*+ M Shofi Khoiroda'i, CTMR*
*+ Erni Madya, CTMR*
https://m.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1661740767369437/
2οΈβ£ *Mujahadah Dalam Ibadah*
*Muhni Winarso*:
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1662247043985476/
*Nasrullah*
*+ Ganefiati, CTMR*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1662430360633811/
3οΈβ£ *Keutamaan Taubat*
*dr.Fikri Hamdi, CTMR*
https://m.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1662927573917423/
*Nasrullah*
*+Jamaluddin HWI, CTMR*
*+Korwil Jakarta*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663151673895013/
4οΈβ£ *Sabar dan Ganjarannya*
*Arief BAR, CTMR*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663651557178358/
*Nasrullah*
*+ Sulfie, CTMR*
*+ Mustaqim, CTMR*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663839677159546/
bersama
*MAGNET REZEKI*
1οΈβ£ *Ramadhan Bulan Amal Sholih*
*Abuss Alhalimi, CTMR* https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1661501117393402/
(lanjutan)
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1661516467391867/
*Nasrullah*
*+ M Shofi Khoiroda'i, CTMR*
*+ Erni Madya, CTMR*
https://m.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1661740767369437/
2οΈβ£ *Mujahadah Dalam Ibadah*
*Muhni Winarso*:
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1662247043985476/
*Nasrullah*
*+ Ganefiati, CTMR*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1662430360633811/
3οΈβ£ *Keutamaan Taubat*
*dr.Fikri Hamdi, CTMR*
https://m.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1662927573917423/
*Nasrullah*
*+Jamaluddin HWI, CTMR*
*+Korwil Jakarta*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663151673895013/
4οΈβ£ *Sabar dan Ganjarannya*
*Arief BAR, CTMR*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663651557178358/
*Nasrullah*
*+ Sulfie, CTMR*
*+ Mustaqim, CTMR*
https://www.facebook.com/groups/magnetrezekiofficial/permalink/1663839677159546/
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
β€1
AHMAD BIN MISKIN dan NAFSU TERSEMBUNYI
Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak pernah bercerita:
Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah.
Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun,
sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak.
Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.
Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain.
Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.
Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku.
Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata:
βBerikan makanan ini kepada keluargamu.β
Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:
βTuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit.
Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.β
Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya,
dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.
Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku.
βAmbillah, beri dia makanβ, kataku pada si ibu.
Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki.
Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.
Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.
Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku,
sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.
Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.
βHei, Abu Muhammad...!
Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?β, tanyanya.
βSubhanallah....!β, jawabku kaget. βDari mana datangnya?β
βTadi ada pria datang dari Khurasan.
Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya.
Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,β ujarnya.
"Terus?β, tanyaku keheranan.
Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu.
Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun.
Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.
Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan.
Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses.
Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu
atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.
Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis.
Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.β
Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:
Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku.
Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi.
Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.
Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah,
santunan dan berbagai bentuk amal shalih.
Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.
Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal shalihku.
Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan.
Ada semacam harapan pasti dalam diri,
bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.
Suatu malam, aku tidur dan bermimpi.
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat.
Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.
Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak pernah bercerita:
Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah.
Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun,
sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak.
Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.
Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain.
Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.
Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku.
Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata:
βBerikan makanan ini kepada keluargamu.β
Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:
βTuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit.
Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.β
Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya,
dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.
Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku.
βAmbillah, beri dia makanβ, kataku pada si ibu.
Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki.
Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.
Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.
Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku,
sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.
Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.
βHei, Abu Muhammad...!
Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?β, tanyanya.
βSubhanallah....!β, jawabku kaget. βDari mana datangnya?β
βTadi ada pria datang dari Khurasan.
Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya.
Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,β ujarnya.
"Terus?β, tanyaku keheranan.
Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu.
Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun.
Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.
Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan.
Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses.
Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu
atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.
Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis.
Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.β
Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:
Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku.
Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi.
Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.
Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah,
santunan dan berbagai bentuk amal shalih.
Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.
Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal shalihku.
Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan.
Ada semacam harapan pasti dalam diri,
bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.
Suatu malam, aku tidur dan bermimpi.
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat.
Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.
π3β€1π1
Aku juga lihat, badan mereka membesar.
Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa,
dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.
Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar
seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.
Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.
Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan,
sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain.
Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!
Tapi ternyata, perhitungan belum selesai.
Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.
Namun alangkah ruginya aku.
Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI.
Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih.
Semua itu membuat amalku tak berharga.
Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.
Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.
Tiba-tiba, aku mendengar suara, βMasihkah orang ini punya amal baik?β
βMasih...β, jawab suara lain. βMasih tersisa ini.β
Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.
Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah ku sedekahkan
kepada wanita fakir dan anaknya.
Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.
Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku,sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun.
Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.
Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku.
Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.
Tak sampai disitu, ternyata masih ada lagi amal baikku.
Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah.
Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku.
Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.
Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat.
Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, βOrang ini selamat dari siksa neraka..!β
[ Ar-Rafiβi dalam Wahyul Qalam, 2/153-160 ]
Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa,
dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.
Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar
seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.
Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.
Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan,
sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain.
Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!
Tapi ternyata, perhitungan belum selesai.
Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.
Namun alangkah ruginya aku.
Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI.
Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih.
Semua itu membuat amalku tak berharga.
Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.
Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa.
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.
Tiba-tiba, aku mendengar suara, βMasihkah orang ini punya amal baik?β
βMasih...β, jawab suara lain. βMasih tersisa ini.β
Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.
Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah ku sedekahkan
kepada wanita fakir dan anaknya.
Habis sudah harapanku...
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.
Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku,sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun.
Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.
Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku.
Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.
Tak sampai disitu, ternyata masih ada lagi amal baikku.
Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah.
Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku.
Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.
Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat.
Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, βOrang ini selamat dari siksa neraka..!β
[ Ar-Rafiβi dalam Wahyul Qalam, 2/153-160 ]
β€2π2
MasyaAlloh..
Tadi selesai al kahfi jamaah ..ketiduran ,
..dalam mimpi ,Pak Nas dan keluarga minap di rumahku dan pak nas sampai adakan webinar kajian MR ..
MasyaAlloh..mimpi nya sebentar,tapi damaiiii sekali..π₯°π₯°
Semoga ada keajaiban ..
Aamiin yra
Tadi selesai al kahfi jamaah ..ketiduran ,
..dalam mimpi ,Pak Nas dan keluarga minap di rumahku dan pak nas sampai adakan webinar kajian MR ..
MasyaAlloh..mimpi nya sebentar,tapi damaiiii sekali..π₯°π₯°
Semoga ada keajaiban ..
Aamiin yra
π2β€1
Aydennnn... salam hormat buat pak nas..
Sehat panjang umur..
Aamiin yra
Sehat panjang umur..
Aamiin yra
β€1
πππ Ada yang mimpi ktemu sama saya... seneng ya... Alhamdulillah...
Dan ternyata lanjut .... πππ
Dan ternyata lanjut .... πππ
β€1
Assalamualaikum..
Ini ternyata jawaban dari mimpi tadi pagiππ
Jumat barokah..
Selesai al kahfi jamaah,ketiduran ..
Dan mimpi pak Nasrullah MAGNET REZEKI beserta keluarga minap di rumahππ₯°
Gak cuma minap,tapi adakan webinar juga dari rumah..
MasyaAllohπ
Bahagia nya luar biasa,apalagi sampai di panggil cici(panggilan saudara)untuk akuπ€©π
Tenang..
Adem..
Bangun nya juga bahagiaπ
Semoga mimpi ku terwujud πaamiin yra...
Dari beliau banyak sekali dapat ilmu terutama tentang agama dan ibadah ..
Bahagia,sabar,syukur ..
Yg seperti nya cuma kata kata yang sering kita ucapkan..
Tapi dengan ilmu ini,jd lebih faham lagiii..
Tentang ilmu Alloh..
..."kita bisa jatuh cinta pada Allohππ
Dan ajaib.. 1 hari di jumat barokah..
Dari mata terbuka sampai larut malam..
Subhanalloh wow keren..
RezekiNya memang AJAIBππ
29.600.000 juta ,hampir 30 juta ππππππ
Sukron Ya Robbπ
Sukron pak nas ilmu nya ..
Bismillah Ya Alloh,dekatkan aku selalu dengan istiqomahπ
.....@AyojadiAJAIB
Ini ternyata jawaban dari mimpi tadi pagiππ
Jumat barokah..
Selesai al kahfi jamaah,ketiduran ..
Dan mimpi pak Nasrullah MAGNET REZEKI beserta keluarga minap di rumahππ₯°
Gak cuma minap,tapi adakan webinar juga dari rumah..
MasyaAllohπ
Bahagia nya luar biasa,apalagi sampai di panggil cici(panggilan saudara)untuk akuπ€©π
Tenang..
Adem..
Bangun nya juga bahagiaπ
Semoga mimpi ku terwujud πaamiin yra...
Dari beliau banyak sekali dapat ilmu terutama tentang agama dan ibadah ..
Bahagia,sabar,syukur ..
Yg seperti nya cuma kata kata yang sering kita ucapkan..
Tapi dengan ilmu ini,jd lebih faham lagiii..
Tentang ilmu Alloh..
..."kita bisa jatuh cinta pada Allohππ
Dan ajaib.. 1 hari di jumat barokah..
Dari mata terbuka sampai larut malam..
Subhanalloh wow keren..
RezekiNya memang AJAIBππ
29.600.000 juta ,hampir 30 juta ππππππ
Sukron Ya Robbπ
Sukron pak nas ilmu nya ..
Bismillah Ya Alloh,dekatkan aku selalu dengan istiqomahπ
.....@AyojadiAJAIB
β€1π1