This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Sholawat Magnet Rezeki bergema di masjid Teuku Umar di majlis Subuh Berjamaah. Dihadiri banyak ulama dan umara. الحمد لله
❤2
Bismillah. Izin terstimoni.
Kemarin tidak cepat dapat info ttg seminar di Aceh. ATM sudah minta maaf karena semua dana sudah ada pos masing2 terutama untuk perawatan akar gigi si bungsu yang angkanya sudah atas 1 jutaan. Maklum akhir bulan dan harus mengutamakan perawatan anak.
Tapi saya rindu bertemu offline dg Ustadz Nas. Sempat terpikir apa saya pinjam saja uang 300rb untuk daftar seminar. Kemudian saya shalat dhuha 2 rakaat dan berangkat mengajar (pukul 8.45). Setiba di sekolah saya mau minjem kok malu ya. Akhirnya datang ide. Saya coba transfer zis via BSI hanya 20rb saja karena sisa saldo hanya segitu yang bisa ditransfer.
Bismillah saya pinjam sama Allah sambil LOP duduk di dalam rg meeting Grand Arabia hotel (sudah pernah jadi ada bayangan).
Tiba-tiba ujug-ujug suddenly.. Ada kawan menghampiri bawa lembar yg harus diteken.
'Miss, teken katanya.' Alhamdulillah uang panitia 75rb.
Disusul kawan sesama OSIS bawa lembar lain, 'Miss teken.'
Saya intip sedikit 100rb.
'Selembar lagi katanya.'
100rb lagi.
Alhamdulillah 275rb. Hanya kurang 24rb untuk bisa daftar seminar MR Aceh 2022.
Malamnya ada acara seminar online utk kawan-kawan guru selesai pukul 21.00. Lansung saya cari tempat transfer dan kirim uang pendaftaran ke nomor rek tertera.
Alhamdulillah. Hanya kurang 24rb. Saya anggap 20rb uang infaq pagi dan 5rb ongkos tranafer jadi genap 300rb.
Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu Pak Nas lagi setelah sekian lama (2018 ketemu di Camp 17 Riau). Allaah 🥺
Kak Noor, Aceh
Kemarin tidak cepat dapat info ttg seminar di Aceh. ATM sudah minta maaf karena semua dana sudah ada pos masing2 terutama untuk perawatan akar gigi si bungsu yang angkanya sudah atas 1 jutaan. Maklum akhir bulan dan harus mengutamakan perawatan anak.
Tapi saya rindu bertemu offline dg Ustadz Nas. Sempat terpikir apa saya pinjam saja uang 300rb untuk daftar seminar. Kemudian saya shalat dhuha 2 rakaat dan berangkat mengajar (pukul 8.45). Setiba di sekolah saya mau minjem kok malu ya. Akhirnya datang ide. Saya coba transfer zis via BSI hanya 20rb saja karena sisa saldo hanya segitu yang bisa ditransfer.
Bismillah saya pinjam sama Allah sambil LOP duduk di dalam rg meeting Grand Arabia hotel (sudah pernah jadi ada bayangan).
Tiba-tiba ujug-ujug suddenly.. Ada kawan menghampiri bawa lembar yg harus diteken.
'Miss, teken katanya.' Alhamdulillah uang panitia 75rb.
Disusul kawan sesama OSIS bawa lembar lain, 'Miss teken.'
Saya intip sedikit 100rb.
'Selembar lagi katanya.'
100rb lagi.
Alhamdulillah 275rb. Hanya kurang 24rb untuk bisa daftar seminar MR Aceh 2022.
Malamnya ada acara seminar online utk kawan-kawan guru selesai pukul 21.00. Lansung saya cari tempat transfer dan kirim uang pendaftaran ke nomor rek tertera.
Alhamdulillah. Hanya kurang 24rb. Saya anggap 20rb uang infaq pagi dan 5rb ongkos tranafer jadi genap 300rb.
Alhamdulillah akhirnya bisa ketemu Pak Nas lagi setelah sekian lama (2018 ketemu di Camp 17 Riau). Allaah 🥺
Kak Noor, Aceh
👍2❤1
#testimoniTOMRLevel1
Alhamdulillah..
Bisa ketemu komunitas Magnet Rezeki..
Ilmu yang disampaikan sangat kereen dan dahsyat ..
Utk saya baru kali ini mendengar ilmu sperti ini..yg bs dg mudah menggugah semangat keimanan yg lebih tinggi dg waktu yg singkat, smg membawa hidup kami sekeluarga selalu mendapatkan keberhahan dr Allah dan begitu juga dg rekan2 semua,dan semua member MR..
Aamiin Yaa Rabb..
Terima kasih Pak Nasrullah, Pak Denny, dan semua mentor MR..
Alhamdulillah..
Bisa ketemu komunitas Magnet Rezeki..
Ilmu yang disampaikan sangat kereen dan dahsyat ..
Utk saya baru kali ini mendengar ilmu sperti ini..yg bs dg mudah menggugah semangat keimanan yg lebih tinggi dg waktu yg singkat, smg membawa hidup kami sekeluarga selalu mendapatkan keberhahan dr Allah dan begitu juga dg rekan2 semua,dan semua member MR..
Aamiin Yaa Rabb..
Terima kasih Pak Nasrullah, Pak Denny, dan semua mentor MR..
👍2❤1
Silahkan yang di Bukittinggi dan sekitarnya mau belajar ILMU MAGNET REZEKI..
Hubungi : wa.me/6285890004088
Hubungi : wa.me/6285890004088
WhatsApp.com
Share on WhatsApp
WhatsApp Messenger: More than 2 billion people
in over 180 countries use WhatsApp to stay in touch with friends and
family, anytime and anywhere. WhatsApp is free and offers simple, secure,
reliable messaging and calling, available…
in over 180 countries use WhatsApp to stay in touch with friends and
family, anytime and anywhere. WhatsApp is free and offers simple, secure,
reliable messaging and calling, available…
❤2
Yuk Al-Kahfi Berjamaah
https://youtu.be/0_IgrXJeVpA
Ajak keluarga, rekan dan sahabat agar dapat berkah berjamaah
https://youtu.be/0_IgrXJeVpA
Ajak keluarga, rekan dan sahabat agar dapat berkah berjamaah
❤1
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Masjid pesantren KR Depok alhamdulillah terus berprogres. Terimakasih kepada para donatur. Smg semua infaq yg disalurkan dibalas dgn berlipat ganda oleh Allah. Aamiin..
Berpartisipasi dalam
pembangunan Masjid:
BSI an Khoirur Rooziqiin
4892258140
Berpartisipasi dalam
pembangunan Masjid:
BSI an Khoirur Rooziqiin
4892258140
👍3❤1
ILMU MELAYANI DUNIA
“Indonesia ternyata baik-baik saja” batin saya setelah berbincang 4 jam dengan Kyai Makzum Demak. Kyai bersahaja yang perannya cukup sentral di PBNU.
Dengan santainya kyai yang pendidikan S3-nya ditempuh di Australia ini menjelaskan tentang hakikat kehidupan “Dunia itu sebenarnya kan sederhana mas. Yang membuat ga sederhana itu kalau kejadian dunia ini ditafsirkan oleh orang yang tidak berilmu”
Lama saya mencerna kalimat beliau, tapi dijelaskannya perlahan-lahan sampai hati saya rasanya penuh dengan hikmah. “Orang yang ga berilmu itu kan panikan, berkeluh kesah, posting sana posting sini, menceritakan kepanikannya. Jadinya malah makin ruwet. Makanya yang harus dikejar pertama kali itu adalah ilmu”
Putra dari Kyai Mudzakkir Demak, yang terkenal dengan makam di atas lautnya ini, mengingat masa mudanya. “Dulu itu saya cuma minta satu sama Allah. Dan sampai sekarang, permintaannya ga pernah berubah. Saya cuma minta ilmu. Karena cuma ilmu yang jadi alat memahami dunia”
Allah kabulkan permintaannya. Sejak kecil kyai selalu berprestasi. Kelas 1 SD langsung naik ke kelas 3. Di kelas 5 langsung Ujian Nasional dan nilai tertinggi se kabupaten. Ikut lomba selalu menang, juara 1. Dapat PMDK ke Universitas Indonesia, yang akhirnya beliau lanjut sampai jenjang Doktoral.
“Tapi mas, dari semua yang saya pelajari, ilmu yang paling terpakai ya kurikulum salaf yang dipelajari di pesantren” ujar kyai sambil menekankan indahnya ajaran salafiyah yang digunakan di pesantren2 tradisional NU.
“Dengan bekal ilmu, kita bisa melayani dunia” ujar Kyai sambil bercerita tentang pelayanan beliau di PBNU yang membantu banyak tokoh-tokoh nasional. “Awalnya banyak yang ruwet masuk sini (rumah singgah beliau di Jakarta), ngomongin masalah negara, tapi setelah ngobrol, wajahnya cerah, ya itu karena ilmu, terurai semua”
Hati saya membuncah gembira. Ada secercah cahaya yang keluar dari sanubari yang berbisik “kalau organisasi Islam terbesar di Indonesia digawangi kyai bercucu empat ini, artinya Indonesia dalam keadaan baik-baik saja”
Tinggal kita, yang mengikuti beliau untuk selalu mencintai ilmu, mengejar ilmu, menambah ilmu sampai memeluk ilmu dalam husnul khatimah kita.
Malam beranjak pagi. Pukul 00.42, kami pamit mencium tangan kyai dengan takdzim. Alhamdulillah.
Sahabatmu,
Nasrullah
“Indonesia ternyata baik-baik saja” batin saya setelah berbincang 4 jam dengan Kyai Makzum Demak. Kyai bersahaja yang perannya cukup sentral di PBNU.
Dengan santainya kyai yang pendidikan S3-nya ditempuh di Australia ini menjelaskan tentang hakikat kehidupan “Dunia itu sebenarnya kan sederhana mas. Yang membuat ga sederhana itu kalau kejadian dunia ini ditafsirkan oleh orang yang tidak berilmu”
Lama saya mencerna kalimat beliau, tapi dijelaskannya perlahan-lahan sampai hati saya rasanya penuh dengan hikmah. “Orang yang ga berilmu itu kan panikan, berkeluh kesah, posting sana posting sini, menceritakan kepanikannya. Jadinya malah makin ruwet. Makanya yang harus dikejar pertama kali itu adalah ilmu”
Putra dari Kyai Mudzakkir Demak, yang terkenal dengan makam di atas lautnya ini, mengingat masa mudanya. “Dulu itu saya cuma minta satu sama Allah. Dan sampai sekarang, permintaannya ga pernah berubah. Saya cuma minta ilmu. Karena cuma ilmu yang jadi alat memahami dunia”
Allah kabulkan permintaannya. Sejak kecil kyai selalu berprestasi. Kelas 1 SD langsung naik ke kelas 3. Di kelas 5 langsung Ujian Nasional dan nilai tertinggi se kabupaten. Ikut lomba selalu menang, juara 1. Dapat PMDK ke Universitas Indonesia, yang akhirnya beliau lanjut sampai jenjang Doktoral.
“Tapi mas, dari semua yang saya pelajari, ilmu yang paling terpakai ya kurikulum salaf yang dipelajari di pesantren” ujar kyai sambil menekankan indahnya ajaran salafiyah yang digunakan di pesantren2 tradisional NU.
“Dengan bekal ilmu, kita bisa melayani dunia” ujar Kyai sambil bercerita tentang pelayanan beliau di PBNU yang membantu banyak tokoh-tokoh nasional. “Awalnya banyak yang ruwet masuk sini (rumah singgah beliau di Jakarta), ngomongin masalah negara, tapi setelah ngobrol, wajahnya cerah, ya itu karena ilmu, terurai semua”
Hati saya membuncah gembira. Ada secercah cahaya yang keluar dari sanubari yang berbisik “kalau organisasi Islam terbesar di Indonesia digawangi kyai bercucu empat ini, artinya Indonesia dalam keadaan baik-baik saja”
Tinggal kita, yang mengikuti beliau untuk selalu mencintai ilmu, mengejar ilmu, menambah ilmu sampai memeluk ilmu dalam husnul khatimah kita.
Malam beranjak pagi. Pukul 00.42, kami pamit mencium tangan kyai dengan takdzim. Alhamdulillah.
Sahabatmu,
Nasrullah
👍6❤1