#Testimoni
#Dzikir
#DapatAnak
Assalamualaikum wrwb.
Sedikit pengalaman di hari raya 'Iedul Fithri 1440 H.
Menjelang hari lebaran, keluarga kami sedang menanti kelahiran anak keempat. Menurut perkiraan, hari lahirnya adalah tanggal 3 Juni 2019. Namun ternyata lewat. Dan cerita ini bermula saat malam takbiran.
Sekitar pukul 22.00 WIB, saat di masjid-masjid gema takbir bersahut-sahutan dikumandangkan, isteri saya justeru sedang merasakan mules yang kian menjadi. Setiap lima menit sekali perut terus berkontraksi. Dan hal ini terus berlangsung sampai waktu shubuh.
Hal yang membuat saya tidak tenang adalah, pada besok paginya saya dijadwalkan menjadi khotib 'Idul Fithri yang tentunya memerlukan persiapan yang matang.
Selepas sholat shubuh, selain merawat isteri yang kontraksinya kian intens, saya juga mempersiapkan pakaian anak-anak saya untuk sholat 'ied. Selain juga merapikan kondisi rumah agar tetap rapi pada saat berangkat ke bidan setelah sholat 'ied nanti. Tentu saja sambil sesekali menghafal hal-hal yang akan disampaikan saat khutbah.
Setelah semuanya selesai, saya berpamitan kepada isteri untuk melaksanakan sholat 'iedul fithri bersama anak kembar saya. Sementara isteri dan anak saya yang kecil tinggal di rumah. Sambil kaki melangkah menuju lapangan tempat sholat, hati terus bermunajat kepada Alloh agar diberi kemudahan dan ketenangan dalam menghadapi situasi seperti ini.
Namun ketidaktenangan mulai terjadi, saat petugas sedang membacakan pengumuman dan laporan kegiatan romadlon, pertanda sholat 'ied dan khutbah akan segera dilaksanakan, anak saya membisiki bahwa barusan isteri saya menelepon mengabarkan bahwa air ketubannya sudah pecah dan membanjiri tempat tidur.
Yaa Robb..
Saya berusaha tenang. Saya hadirkan LOP dalam hati dan pikiran saya, insya Alloh aman, insya Alloh tidak apa-apa. Saya mencoba sekuat tenaga untuk tidak menetesinya dengan jeruk nipis sekecil apapun.
Saya berkoordinasi dengan petugas masjid. Alhamdulillah di masjid ada ambulan yang bisa dipakai dan ada jama'ah yang siap menjemput isteri saya dan mengantarnya ke klinik meskipun mereka tidak bisa ikut melaksanakan sholat 'iedul fithri karena jarak kliniknya yang tidak dekat.
Sementara itu saya melanjutkan mengikuti sholat 'ied dan melaksanakan khutbah.
Saya pasrahkan urusannya kepada Alloh SWT Yang Maha Mengatur segala urusan.
Setelah selesai khutbah dan bersalaman dengan jama'ah, saya segera pulang untuk berkemas, kemudian langsung berangkat menuju klinik.
Sesampainya di sana, isteri sudah mulai pembukaan 4-5. Selanjutnya saya mendampingi isteri yang terus berjuang menahan rasa tidak nyaman. Lantunan dzikir Al-Malikul Haq saya perdengarkan dari telepon genggam, diselingi dengan lantunan murottal ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Memasuki jam 13.00 WIB pembukaan sudah hampir lengkap. Namun ternyata tidak mudah sang bayi keluar. Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk memasang cairan inpus karena isteri sudah merasa tidak kuat. Saya terus berusaha memberikan semangat. LOP saya perkuat kembali, insya Alloh bisa lahir normal, sehat dan aman. Karena itu keinginan isteri dan saya, ingin melahirkan normal, sehat dan aman. Meskipun anak pertama dan kedua saya yang kembar lahir dengan proses caesar. Begitupun anak ketiga saya, lahir dengan proses caesar pula. Dan usia mereka sekarang 11,5 tahun dan 6,5 tahun.
Saya terus berdo'a agar Alloh SWT memberikan kemudahan.
Alhamdulillah...
Dibantu bidan yang sangat sabar, akhirnya tepat jam 15.00 WIB sang bayi perempuan terlahir dengan berat badan 4,1 kg dan panjang 50 cm, yang saya beri nama Maryam Qolbu Fithriyah. Dia lahir dengan normal, sehat dan aman.
Terima kasih Ya Alloh Engkau telah mengamanahkan kami keturunan.
Terima kasih Ust Nasrullah yang telah mengajarkan kami ilmu Magnet Rezeki yang membantu kami bersikap lebih tenang dalam situasi yang tidak mudah.
Baarokallohu fiikum.
Nasruddin Muhammad- Tambun
#Dzikir
#DapatAnak
Assalamualaikum wrwb.
Sedikit pengalaman di hari raya 'Iedul Fithri 1440 H.
Menjelang hari lebaran, keluarga kami sedang menanti kelahiran anak keempat. Menurut perkiraan, hari lahirnya adalah tanggal 3 Juni 2019. Namun ternyata lewat. Dan cerita ini bermula saat malam takbiran.
Sekitar pukul 22.00 WIB, saat di masjid-masjid gema takbir bersahut-sahutan dikumandangkan, isteri saya justeru sedang merasakan mules yang kian menjadi. Setiap lima menit sekali perut terus berkontraksi. Dan hal ini terus berlangsung sampai waktu shubuh.
Hal yang membuat saya tidak tenang adalah, pada besok paginya saya dijadwalkan menjadi khotib 'Idul Fithri yang tentunya memerlukan persiapan yang matang.
Selepas sholat shubuh, selain merawat isteri yang kontraksinya kian intens, saya juga mempersiapkan pakaian anak-anak saya untuk sholat 'ied. Selain juga merapikan kondisi rumah agar tetap rapi pada saat berangkat ke bidan setelah sholat 'ied nanti. Tentu saja sambil sesekali menghafal hal-hal yang akan disampaikan saat khutbah.
Setelah semuanya selesai, saya berpamitan kepada isteri untuk melaksanakan sholat 'iedul fithri bersama anak kembar saya. Sementara isteri dan anak saya yang kecil tinggal di rumah. Sambil kaki melangkah menuju lapangan tempat sholat, hati terus bermunajat kepada Alloh agar diberi kemudahan dan ketenangan dalam menghadapi situasi seperti ini.
Namun ketidaktenangan mulai terjadi, saat petugas sedang membacakan pengumuman dan laporan kegiatan romadlon, pertanda sholat 'ied dan khutbah akan segera dilaksanakan, anak saya membisiki bahwa barusan isteri saya menelepon mengabarkan bahwa air ketubannya sudah pecah dan membanjiri tempat tidur.
Yaa Robb..
Saya berusaha tenang. Saya hadirkan LOP dalam hati dan pikiran saya, insya Alloh aman, insya Alloh tidak apa-apa. Saya mencoba sekuat tenaga untuk tidak menetesinya dengan jeruk nipis sekecil apapun.
Saya berkoordinasi dengan petugas masjid. Alhamdulillah di masjid ada ambulan yang bisa dipakai dan ada jama'ah yang siap menjemput isteri saya dan mengantarnya ke klinik meskipun mereka tidak bisa ikut melaksanakan sholat 'iedul fithri karena jarak kliniknya yang tidak dekat.
Sementara itu saya melanjutkan mengikuti sholat 'ied dan melaksanakan khutbah.
Saya pasrahkan urusannya kepada Alloh SWT Yang Maha Mengatur segala urusan.
Setelah selesai khutbah dan bersalaman dengan jama'ah, saya segera pulang untuk berkemas, kemudian langsung berangkat menuju klinik.
Sesampainya di sana, isteri sudah mulai pembukaan 4-5. Selanjutnya saya mendampingi isteri yang terus berjuang menahan rasa tidak nyaman. Lantunan dzikir Al-Malikul Haq saya perdengarkan dari telepon genggam, diselingi dengan lantunan murottal ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Memasuki jam 13.00 WIB pembukaan sudah hampir lengkap. Namun ternyata tidak mudah sang bayi keluar. Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk memasang cairan inpus karena isteri sudah merasa tidak kuat. Saya terus berusaha memberikan semangat. LOP saya perkuat kembali, insya Alloh bisa lahir normal, sehat dan aman. Karena itu keinginan isteri dan saya, ingin melahirkan normal, sehat dan aman. Meskipun anak pertama dan kedua saya yang kembar lahir dengan proses caesar. Begitupun anak ketiga saya, lahir dengan proses caesar pula. Dan usia mereka sekarang 11,5 tahun dan 6,5 tahun.
Saya terus berdo'a agar Alloh SWT memberikan kemudahan.
Alhamdulillah...
Dibantu bidan yang sangat sabar, akhirnya tepat jam 15.00 WIB sang bayi perempuan terlahir dengan berat badan 4,1 kg dan panjang 50 cm, yang saya beri nama Maryam Qolbu Fithriyah. Dia lahir dengan normal, sehat dan aman.
Terima kasih Ya Alloh Engkau telah mengamanahkan kami keturunan.
Terima kasih Ust Nasrullah yang telah mengajarkan kami ilmu Magnet Rezeki yang membantu kami bersikap lebih tenang dalam situasi yang tidak mudah.
Baarokallohu fiikum.
Nasruddin Muhammad- Tambun
❤1👍1
#Testimoni
#DapatAnak
Assalamualaikum ustad alhamdulillah setelah camp yg di bdg waktu itu istri saya hamil utk anak yg ke 2.
Kemarin setelah USG alhamdulillah perkiraan dokter anak saya laki2.
Terima kasih atas ilmunya ustad jazakallohu khairan
#DapatAnak
Assalamualaikum ustad alhamdulillah setelah camp yg di bdg waktu itu istri saya hamil utk anak yg ke 2.
Kemarin setelah USG alhamdulillah perkiraan dokter anak saya laki2.
Terima kasih atas ilmunya ustad jazakallohu khairan
❤2